Friday, November 6, 2015

MAKALAH PENELITIAN BAHAYA MEROKOK BAGI PELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja merokok setiap tahun semakin meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun.
Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini.
Merokok merupakan kebiasaaan buruk yang dilakukan sejak zaman ditemukannya tembakau, Pada awalnya merokok hanya bertujuan untuk menghangatkan tubuh. Namun, lama kelamaan kebiasaan itu menjadi berubah tujuan yaitu sebagai kebutuhan yang tidak bisa ditingggalkan atau dapat dikatakan kecanduan. Dalam event apapun, rokok selalu menjadi penyandang dana, sehingga kehadiran rokok seakan-akan menjadi hal yang legal dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari kaum lelaki, karena merekalah orang-orang yang suka mengkonsumsi rokok,namun meskipun demikian, tidak semua kaum lelaki suka akan hal itu.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat di identifikasi topik-topik permasalahan yang berhubungan dengan “Dampak Merokok Bagi Pelajar” yaitu sebagai berikut :
  1. Apa akibat merokok bagi pelajar ?
  2. Apa bahaya kebiasaan merokok bagi pelajar ?
  3. Zat kimia apa saja yang terdapat dalam rokok ?
  4. Apa dampak merokok bagi kesehatan ?
  5. Bagaimana cara mengatasi kebiasaan merokok bagi pelajar ?
1.3 Batasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah diatas agar pembahasan lebih fokus pada materi dan tidak menyimpan dari topik permasalahan di batasi hanya pada “Dampak Merokok Bagi Pelajar ”.
1.4 Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu bahaya kebiasaan merokok bagi pelajar, serta pengaruh dan cara menanggulanganinya.

1.5 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar “Dampak yang ditimbilkan dari kebiasaan merokok bagi pelajar” di Sinjai dilhat dari berbagai sudut pandang dan kesehatan. Adapun manfaatnya yaitu agar para pelajar segera menghentikan kebiasaannya merokok karena dapat mengancam jiwanya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Akibat Merokok bagi Pelajar
Manfaat Menjaga Kesehatan Diri. Setiap orang harus menjaga kesehatannya supaya memiliki jasmani dan rohani yang kuat dan sehat, sehingga dapat menjalani hidup dan kehidupannya. Untuk menjaga jasmani yang kuat dan sehat diperlukan rohani yang kuat dan sehat pula artinya rohani yang tidak mudah tergoda oleh berbagai godaan yang dapat menjerumuskan diri pada perbuatan yang merusak jasmani.
Olahraga menjadi faktor pendukung dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Salah satu hal yang menjadi faktor rusaknya kesehatan jasmani dan rohani adalah merokok . Kita harus berpikir jauh ke depan bahwa merokok dapat merusak kesehatan. Caranya dengan menghindari mengkonsumsi atau melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan, seperti merokok. Karena kebiasaan merokok dapat mengakibatkan ketergantungan yang dapat menganggu kesehatan.
Rokok sendiri adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah . Dan merokok pada awalnya adalah keperluan spiritual, seperti memuja dewa atau roh dari suku bangsa Indian di Amerika.
2.2 Bahaya Kebiasaan Merokok bagi Pelajar
Saat ini, terdapat 1.100 juta penghisap rokok di dunia. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 1.640 juta orang. Setiap tahunnya, 4 juta orang meninggal dunia karena kasus yang berhubungan dengan tembakau. Tahun 2030, gambaran ini akan meningkat mencapai angka 10 juta.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia akan meninggal karena tembakau apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena di dalam rokok sendiri terdapat ribuan unsur zat kimia yang terkandung. Dengan merokok, sama saja dengan menggunakan zat kimia secara tidak langsung dan juga menghancurkan organ-organ tubuh. Secara garis besarnya, merokok dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Berdasarkan penelitian dokter, berbagai jenis-jenis kerugian merokok yaitu :
  • Timbulnya penyakit kanker (kanker darah, kanker otak, kanker kulit)
  • Terjangkitnya penyakit jantung (kelainan jantung)
  • Timbulnya bercak-bercak di paru-paru (paru-paru berlubang)
    Penyakit ginjal (karena tidak berfungsinya ginjal)

Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Diperoleh dari hasil angket Yayasan Jantung Indonesia sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman.
Sehingga Yayasan Jantung Indonesia mendapat kesimpulan :
  1. Dengan merokok dapat membuat pandai bergaul
  2. Orang yang merokok terkesan lebih keren
  3. Merokok meningkatkan prestasi belajar
  4. Merokok dapat menghangatkan tubuh
  5. Merokok membuat kelihatan dewasa
  6. Merokok membuat penampilan lebih keren.
Hasil kesimpulan itu tidak benar, karena orang merokok tidak akan mungkin mendapat prestasi, penampilan dan lain sebagainya. Justru orang yang merokok mukanya terlihat pucat, mata agak merah dan berair, giginya kuning kehitam-hitaman, bibirnya tidak merah terang agak kehitaman, bau mulut dan bau badan. Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 402/Tahun 1990 yang isinya bahwa sekolah di DKI Jakarta bebas rokok. Berdasarkan Peraturan daerah No.2 tahun 2005 ditetapkan larangan merokok di tempat-tempat umum di DKI Jakarta. Pemerintah juga diharapkan membuat kebijakan mengenai distribusi dan promosi rokok di masyarakat, karena menurut hasil survei Sensus Nasional tahun 2004 jumlah perokok di usia 19 tahun meningkat menjadi 78,2% dari 68,8% pada tahun 2001.
Asap rokok membahayakan bagi yang menghirup, menghisap atau terhisap, karena setiap asap rokok mengandung kurang lebih 4000 unsur zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.


2.3 Pengaruh Rokok Bagi Kesehatan
Secara khusus tembakau menimbulkan dampak-dampak negatif, khususnya bagi perempuan, antara lain :
  1. Penelitian Joseph Cullman terhadap 17.000 perempuan hamil dan bayi yang baru lahir di Inggris menunjukkan bahwa bayi dari perempuan yang merokok memiliki peluang lebih besar untuk memiliki berat tubuh lebih rendah dan beresiko tinggi untuk lahir hidup atau, kalaupun bertahan hidup paling lama 28 hari
  2. Merokok penyebab utama kanker tenggorokan. Sekitar 90 persen kematian perempuan yang mengidap kanker tenggorokan diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Tahun 1950, kematian perempuan akibat kanker tenggorokan terhitung hanya 3 persen, namun pada tahun 2000 meningkat menjadi 25 persen.
  3. Perempuan merokok memiliki peningkatan resiko mengidap stroke ischemic dan peripheral vascular atherosclerosis. Penghentian kebiasaan merokok mengurangi resiko penyakit hati koroner satu hingga dua tahun setelah berhenti merokok
  4. Beberapa penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan gangguan fungsi menstruasi, misalnya rasa nyeri dan menstruasi yang tidak teratur. Perempuan merokok mendapatkan masa menopause lebih cepat daripada perempuan yang tidak merokok
  5. Merokok selama kehamilan beresiko terhadap pecahnya membran secara prematur, plasenta terpisah dari uterus, dan lokasi plasenta yang tidak normal
  6. Perempuan merokok lebih cepat mengalami kerapuhan tulang.


2.4 Upaya Pemerintah dalam Mencegah Kebiasaan Merokok bagi Pelajar
Untuk itu, berbagai langkah perlu segera dilakukan pemerintah, baik upaya penanganan terhadap zona perokok aktif maupun pasif. Langkah-langkah tersebut bisa ditempuh dengan :
  1. Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedic;
  2. Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada usia sekolah;
  3. Membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok, dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (terutama anak-anak dan remaja);
  4. Melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan keterlibatan industri rokok, terutama pada usia anak dan remaja.
2.5 Strategi Mengatasi Kebiasaan Merokok bagi Pelajar
Memang sangat sulit untuk dapat mengatasi kebiasaan merokok bagi individu yang benar benar mengalami ketergantungan rokok. Namun, tak mustahil masalah itu dapat diatasi dengan baik bila ada kemauan (tekad) yang kuat bagi individu yang bersangkutan. Rasanya, pengetahuan saja tidak cukup. Perlu ada tindakan nyata untuk melakukan komitment tersebut.
Cara untuk mengatasi kebiasaan merokok bagi pelajar yaitu sebagai berikut :
  1. Pemantauan diri (self monitoring) adalah kemampuan individu untuk mengamati dan mengevaluasi sudah sampai sejauh mana dirinya memiliki perilaku kebiasaan merokok. Apakah tergolong ringan, sedang, atau berat. Barapa batang, bungkus atau (packslop) rokok yang dihisap tiap hari, seminggu, bulan? Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membwli rokok tersebut? Bagaimana kondisi kesehatan yang dialami selama merokok dan bagaimana dengan orang lain yang tidak merokok. Apakah ada perbedaannya atau tidak? Pemantauan diri yang baik akan menumbuhkan kesadaran yang mendorong individu pada suatu pertobatan. Artinya, individu menyadari akan akibat-akibat buruk yang dapat merugikan diri sendiri baik secara financial maupun kesehatamn. Dengan kesadaran tersebut, akhirnya individu mau mengambil komitmen untuk menghentikan kebiasaan merokok tersebut. Bola pemantauan diri tak sampai menumbuhkan suatu kesadaran dan komitmen untuk berhenti, berarti individu telah gagal dalam melakukan pemantauan diri.
  2. Kontrol stimulus (Stimulus control) adalah bagaimana upaya individu untuk mengatur dan mengontrol rangsangan yang muncul dari dalam diri atau luar dirinya. Mampukah ia mnegatur agar dirinya tidak dikuasai oleh rangsangan tersebut? Dapatkah dirinya berkuasa atas apa yang berasal dari luar dirinya? Misalnya, dari teman,teman kerja, atau lingkungan masyarakat. Bila ia mampu mengontrol, perlu dilakukan secara terus menerus agar tercapai kebiasaan perilaku yang benbas rokok. Control stimulus yang baik ditandai dengan sikap asertif, yaitu keberanian untuk menolak tawaran tawaran yang berasal dari lingkungan eksternal, yang cenderung mengajak individu untuk merokok. Kegagalan untuk bersikap asertif cenderung akan merugikan diri individu yang bersangkutan. Untuk itu, psikolog perlu membantu pengembangan diri bagi kelompok individu yang tak mapu bersikap asertif agar dapat melakukan tindakan dan sikap asertif.
  3. Mengganti respons (response substitution) adalah kemampuan individu mengganti respons ketika menghadapi suatu rangsangnan yang mengarahkan dirinya merokok. Bila rangsangan itu muncul (baik dari dalam diri maupun dari orang lain), individu segera memutuskan untuk tidak menurutinya, tetapi diganti dengan perilaku lain. Misalnya, dirinya terdorong untuk merokok maka ia perlu memakan permen atau gula gula.
  4. Melakuakan kontrak perjanjian (contingency contracting) dengan orang lain, yaitu suartu kesepakatan yang dibuat antara dirinya dan orang lain dengan tujuan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Orang lain bisa teman sendiri, orang tua atau tenaga professional. Sering kali yang terjadi ketika individu mengadakan perjanjian dengan teman atau orang tua, banyak dilanggarnya. Namun, untuk efektifitasnya, perlu perjanjian dengan ahli professional (dokter,psikolog) agar ia dapat benar benar menepati janji tersebut secara efektif.

BAB III
METODE PENULISAN
Setting Penelitian
A. Tempat
Perolehan data saya dapatkan di dua tempat yang berbeda yaitu di dalam sekolah ( SMK Negeri 1 Sinjai ) pada saat istirahat. Dan di luar sekolah melalui wawancara dari narasumber yang sering merokok.
B. Waktu
Data yang di peroleh dari sekolah tepatnya :
  1. Senin, 20 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
  2. Selasa, 21 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
  3. Rabu, 22 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
Sedangkan data yang di peroleh dari luar sekolah melalui wawancara dilakukan tiga kali dengan narasumber yang berbeda sebagai berikut :
  • Jumat, 24 Februari 2012, pukul 15.45 - Selesai
Nama : Nasrullah
Pekerjaan : Pegawai kantor
  • Minggu, 26 Februari 2012, pukul 08.50 - Selesai
Nama : Zainal Abidin
Pekerjaan : Guru
  • Selasa, 28 Februari 2012, Pukul 15.45 - Selesai
Nama : Fauzan
Pekerjaan : Wiraswasta
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian 
Sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan dari 10 orang siswa SMK Negeri 1 Sinjai yang mewakili seluruh siswa maka dapat dirumuskan yaitu : 95% siswa SMK merokok terutama laki-laki dan perempuannya hanya 1%. Alasanya yaitu untuk menghilankan sters. Sedankan yang kami dapat dari luar sekolah dari 3 orang yang mewakili maka dapat dirumuskan yaitu : 98% semua ornag yang telah bekerja merokok.


BAB V
PENUTUP
  1. Kesimpilan
Jenis strategi mana yang dianggap paling efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok? Hal ini sulit dijawab secara tepat. Jenis strategi apa yang sebenarnya dianggap baik, tetapi hal itu dianggap tidak baik (tidak efektif) apabila tidak disertai kesadaran diri dan motivasi internal untuk menghentikan kebiasaan merokok (kebiasaan buruknya). Mungkin seseorang menggunakan strategi sederhana, tetapi dari dalam dirinya sudah ada kemauan (niat) yang kuat untuk menghentikan kebiasaan merokok sehingga strategi tersebut di anggap lebih baik (efektif). Jadi, peran dari individu yang bersangkutan itulah yang memegang peran penting tercapainya tujuan untuk menghentikan kebiasaan merokok.
  1. Saran
Kami harapan agar produksi dibatasi agar tidak merusak generasi penerus bangsa dan pemerintah segara mengambil kebijakan dengan mengeluarkan peraturan tentang bahaya merokok di tempat umum.
DAFTAR PUSTAKA
http://jenius pemalas.blogspot.com/2009/bahaya-merokok-bagi-pelajar.html
http://bahaya merokok.net/2009/bahaya-merokok-bagi-pelajar.html
http://habibiezone.wordpress.com/2009/strategi-mengatasi-kebiasaan-merokok-bagi-pelajar.html

No comments:

Post a Comment