BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja cenderung
memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa
lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi
berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja merokok
setiap tahun semakin meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah
mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun.
Kebiasaan merokok
bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan
kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman.
Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko
kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain
itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput
di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau
biasa disebut penuaan dini.
Merokok merupakan
kebiasaaan buruk yang dilakukan sejak zaman ditemukannya tembakau,
Pada awalnya merokok hanya bertujuan untuk menghangatkan tubuh.
Namun, lama kelamaan kebiasaan itu menjadi berubah tujuan yaitu
sebagai kebutuhan yang tidak bisa ditingggalkan atau dapat dikatakan
kecanduan. Dalam event apapun, rokok selalu menjadi penyandang dana,
sehingga kehadiran rokok seakan-akan menjadi hal yang legal dan
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari kaum lelaki,
karena merekalah orang-orang yang suka mengkonsumsi rokok,namun
meskipun demikian, tidak semua kaum lelaki suka akan hal itu.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut di atas dapat di identifikasi topik-topik
permasalahan yang berhubungan dengan “Dampak
Merokok Bagi Pelajar”
yaitu sebagai berikut :
- Apa akibat merokok bagi pelajar ?
- Apa bahaya kebiasaan merokok bagi pelajar ?
- Zat kimia apa saja yang terdapat dalam rokok ?
- Apa dampak merokok bagi kesehatan ?
- Bagaimana cara mengatasi kebiasaan merokok bagi pelajar ?
1.3 Batasan Masalah
Dari beberapa
identifikasi masalah diatas agar pembahasan lebih fokus pada materi
dan tidak menyimpan dari topik permasalahan di batasi hanya pada
“Dampak
Merokok Bagi Pelajar ”.
1.4 Rumusan Masalah
Dari identifikasi
masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu
bahaya kebiasaan merokok bagi pelajar, serta pengaruh dan cara
menanggulanganinya.
1.5 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar “Dampak
yang ditimbilkan dari kebiasaan merokok bagi pelajar” di
Sinjai dilhat dari berbagai sudut pandang dan kesehatan. Adapun
manfaatnya yaitu agar para pelajar segera menghentikan kebiasaannya
merokok karena dapat mengancam jiwanya.
BAB II
KAJIAN TEORI
KAJIAN TEORI
2.1 Akibat
Merokok bagi Pelajar
Manfaat Menjaga
Kesehatan Diri. Setiap orang harus menjaga kesehatannya supaya
memiliki jasmani dan rohani yang kuat dan sehat, sehingga dapat
menjalani hidup dan kehidupannya. Untuk menjaga jasmani yang kuat dan
sehat diperlukan rohani yang kuat dan sehat pula artinya rohani yang
tidak mudah tergoda oleh berbagai godaan yang dapat menjerumuskan
diri pada perbuatan yang merusak jasmani.
Olahraga menjadi
faktor pendukung dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Salah satu hal
yang menjadi faktor rusaknya kesehatan jasmani dan rohani adalah
merokok . Kita harus berpikir jauh ke depan bahwa merokok dapat
merusak kesehatan. Caranya dengan menghindari mengkonsumsi atau
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan,
seperti merokok. Karena kebiasaan merokok dapat mengakibatkan
ketergantungan yang dapat menganggu kesehatan.
Rokok sendiri adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah . Dan merokok pada
awalnya adalah keperluan spiritual, seperti memuja dewa atau roh dari
suku bangsa Indian di Amerika.
2.2 Bahaya Kebiasaan
Merokok bagi Pelajar
Saat ini, terdapat
1.100 juta penghisap rokok di dunia. Tahun 2025 diperkirakan akan
bertambah hingga mencapai 1.640 juta orang. Setiap tahunnya, 4 juta
orang meninggal dunia karena kasus yang berhubungan dengan tembakau.
Tahun 2030, gambaran ini akan meningkat mencapai angka 10 juta.
Berdasarkan laporan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di
dunia akan meninggal karena tembakau apabila konsumsi tembakau tidak
dihentikan Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena di dalam
rokok sendiri terdapat ribuan unsur zat kimia yang terkandung. Dengan
merokok, sama saja dengan menggunakan zat kimia secara tidak langsung
dan juga menghancurkan organ-organ tubuh. Secara garis besarnya,
merokok dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Berdasarkan
penelitian dokter, berbagai jenis-jenis kerugian merokok yaitu :
- Timbulnya penyakit kanker (kanker darah, kanker otak, kanker kulit)
- Terjangkitnya penyakit jantung (kelainan jantung)
- Timbulnya bercak-bercak di paru-paru (paru-paru berlubang)
Penyakit ginjal (karena tidak berfungsinya ginjal)
Kebiasaan merokok
bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan
kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman.
Diperoleh dari hasil angket Yayasan Jantung Indonesia sebanyak 77%
siswa merokok karena ditawari teman.
Sehingga Yayasan
Jantung Indonesia mendapat kesimpulan :
- Dengan merokok dapat membuat pandai bergaul
- Orang yang merokok terkesan lebih keren
- Merokok meningkatkan prestasi belajar
- Merokok dapat menghangatkan tubuh
- Merokok membuat kelihatan dewasa
- Merokok membuat penampilan lebih keren.
Hasil kesimpulan itu
tidak benar, karena orang merokok tidak akan mungkin mendapat
prestasi, penampilan dan lain sebagainya. Justru orang yang merokok
mukanya terlihat pucat, mata agak merah dan berair, giginya kuning
kehitam-hitaman, bibirnya tidak merah terang agak kehitaman, bau
mulut dan bau badan. Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor 402/Tahun 1990 yang isinya bahwa sekolah di DKI
Jakarta bebas rokok. Berdasarkan Peraturan daerah No.2 tahun 2005
ditetapkan larangan merokok di tempat-tempat umum di DKI Jakarta.
Pemerintah juga diharapkan membuat kebijakan mengenai distribusi dan
promosi rokok di masyarakat, karena menurut hasil survei Sensus
Nasional tahun 2004 jumlah perokok di usia 19 tahun meningkat menjadi
78,2% dari 68,8% pada tahun 2001.
Asap rokok
membahayakan bagi yang menghirup, menghisap atau terhisap, karena
setiap asap rokok mengandung kurang lebih 4000 unsur zat kimia yang
berbahaya bagi kesehatan.
2.3 Pengaruh Rokok Bagi
Kesehatan
Secara khusus
tembakau menimbulkan dampak-dampak negatif, khususnya bagi perempuan,
antara lain :
- Penelitian Joseph Cullman terhadap 17.000 perempuan hamil dan bayi yang baru lahir di Inggris menunjukkan bahwa bayi dari perempuan yang merokok memiliki peluang lebih besar untuk memiliki berat tubuh lebih rendah dan beresiko tinggi untuk lahir hidup atau, kalaupun bertahan hidup paling lama 28 hari
- Merokok penyebab utama kanker tenggorokan. Sekitar 90 persen kematian perempuan yang mengidap kanker tenggorokan diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Tahun 1950, kematian perempuan akibat kanker tenggorokan terhitung hanya 3 persen, namun pada tahun 2000 meningkat menjadi 25 persen.
- Perempuan merokok memiliki peningkatan resiko mengidap stroke ischemic dan peripheral vascular atherosclerosis. Penghentian kebiasaan merokok mengurangi resiko penyakit hati koroner satu hingga dua tahun setelah berhenti merokok
- Beberapa penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan gangguan fungsi menstruasi, misalnya rasa nyeri dan menstruasi yang tidak teratur. Perempuan merokok mendapatkan masa menopause lebih cepat daripada perempuan yang tidak merokok
- Merokok selama kehamilan beresiko terhadap pecahnya membran secara prematur, plasenta terpisah dari uterus, dan lokasi plasenta yang tidak normal
- Perempuan merokok lebih cepat mengalami kerapuhan tulang.
2.4 Upaya Pemerintah
dalam Mencegah Kebiasaan Merokok bagi Pelajar
Untuk itu, berbagai
langkah perlu segera dilakukan pemerintah, baik upaya penanganan
terhadap zona perokok aktif maupun pasif. Langkah-langkah tersebut
bisa ditempuh dengan :
- Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedic;
- Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada usia sekolah;
- Membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok, dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (terutama anak-anak dan remaja);
- Melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan keterlibatan industri rokok, terutama pada usia anak dan remaja.
2.5 Strategi Mengatasi
Kebiasaan Merokok bagi Pelajar
Memang sangat sulit
untuk dapat mengatasi kebiasaan merokok bagi individu yang benar
benar mengalami ketergantungan rokok. Namun, tak mustahil masalah itu
dapat diatasi dengan baik bila ada kemauan (tekad) yang kuat bagi
individu yang bersangkutan. Rasanya, pengetahuan saja tidak cukup.
Perlu ada tindakan nyata untuk melakukan komitment tersebut.
Cara untuk mengatasi
kebiasaan merokok bagi pelajar yaitu sebagai berikut :
- Pemantauan diri (self monitoring) adalah kemampuan individu untuk mengamati dan mengevaluasi sudah sampai sejauh mana dirinya memiliki perilaku kebiasaan merokok. Apakah tergolong ringan, sedang, atau berat. Barapa batang, bungkus atau (packslop) rokok yang dihisap tiap hari, seminggu, bulan? Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membwli rokok tersebut? Bagaimana kondisi kesehatan yang dialami selama merokok dan bagaimana dengan orang lain yang tidak merokok. Apakah ada perbedaannya atau tidak? Pemantauan diri yang baik akan menumbuhkan kesadaran yang mendorong individu pada suatu pertobatan. Artinya, individu menyadari akan akibat-akibat buruk yang dapat merugikan diri sendiri baik secara financial maupun kesehatamn. Dengan kesadaran tersebut, akhirnya individu mau mengambil komitmen untuk menghentikan kebiasaan merokok tersebut. Bola pemantauan diri tak sampai menumbuhkan suatu kesadaran dan komitmen untuk berhenti, berarti individu telah gagal dalam melakukan pemantauan diri.
- Kontrol stimulus (Stimulus control) adalah bagaimana upaya individu untuk mengatur dan mengontrol rangsangan yang muncul dari dalam diri atau luar dirinya. Mampukah ia mnegatur agar dirinya tidak dikuasai oleh rangsangan tersebut? Dapatkah dirinya berkuasa atas apa yang berasal dari luar dirinya? Misalnya, dari teman,teman kerja, atau lingkungan masyarakat. Bila ia mampu mengontrol, perlu dilakukan secara terus menerus agar tercapai kebiasaan perilaku yang benbas rokok. Control stimulus yang baik ditandai dengan sikap asertif, yaitu keberanian untuk menolak tawaran tawaran yang berasal dari lingkungan eksternal, yang cenderung mengajak individu untuk merokok. Kegagalan untuk bersikap asertif cenderung akan merugikan diri individu yang bersangkutan. Untuk itu, psikolog perlu membantu pengembangan diri bagi kelompok individu yang tak mapu bersikap asertif agar dapat melakukan tindakan dan sikap asertif.
- Mengganti respons (response substitution) adalah kemampuan individu mengganti respons ketika menghadapi suatu rangsangnan yang mengarahkan dirinya merokok. Bila rangsangan itu muncul (baik dari dalam diri maupun dari orang lain), individu segera memutuskan untuk tidak menurutinya, tetapi diganti dengan perilaku lain. Misalnya, dirinya terdorong untuk merokok maka ia perlu memakan permen atau gula gula.
- Melakuakan kontrak perjanjian (contingency contracting) dengan orang lain, yaitu suartu kesepakatan yang dibuat antara dirinya dan orang lain dengan tujuan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Orang lain bisa teman sendiri, orang tua atau tenaga professional. Sering kali yang terjadi ketika individu mengadakan perjanjian dengan teman atau orang tua, banyak dilanggarnya. Namun, untuk efektifitasnya, perlu perjanjian dengan ahli professional (dokter,psikolog) agar ia dapat benar benar menepati janji tersebut secara efektif.
BAB III
METODE PENULISAN
METODE PENULISAN
Setting Penelitian
A. Tempat
Perolehan data saya
dapatkan di dua tempat yang berbeda yaitu di dalam sekolah ( SMK
Negeri 1 Sinjai ) pada saat istirahat. Dan di luar sekolah melalui
wawancara dari narasumber yang sering merokok.
B. Waktu
Data yang di peroleh
dari sekolah tepatnya :
- Senin, 20 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
- Selasa, 21 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
- Rabu, 22 Februari 2012, pukul 10.15 - 10.30
Sedangkan data yang
di peroleh dari luar sekolah melalui wawancara dilakukan tiga kali
dengan narasumber yang berbeda sebagai berikut :
- Jumat, 24 Februari 2012, pukul 15.45 - Selesai
Nama : Nasrullah
Pekerjaan : Pegawai
kantor
- Minggu, 26 Februari 2012, pukul 08.50 - Selesai
Nama : Zainal
Abidin
Pekerjaan : Guru
- Selasa, 28 Februari 2012, Pukul 15.45 - Selesai
Nama : Fauzan
Pekerjaan : Wiraswasta
BAB
IV
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilakukan dari 10 orang siswa SMK Negeri 1 Sinjai
yang mewakili seluruh siswa maka dapat dirumuskan yaitu : 95% siswa
SMK merokok terutama laki-laki dan perempuannya hanya 1%. Alasanya
yaitu untuk menghilankan sters. Sedankan yang kami dapat dari luar
sekolah dari 3 orang yang mewakili maka dapat dirumuskan yaitu : 98%
semua ornag yang telah bekerja merokok.
BAB
V
PENUTUP
- Kesimpilan
Jenis strategi mana
yang dianggap paling efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok?
Hal ini sulit dijawab secara tepat. Jenis strategi apa yang
sebenarnya dianggap baik, tetapi hal itu dianggap tidak baik (tidak
efektif) apabila tidak disertai kesadaran diri dan motivasi internal
untuk menghentikan kebiasaan merokok (kebiasaan buruknya). Mungkin
seseorang menggunakan strategi sederhana, tetapi dari dalam dirinya
sudah ada kemauan (niat) yang kuat untuk menghentikan kebiasaan
merokok sehingga strategi tersebut di anggap lebih baik (efektif).
Jadi, peran dari individu yang bersangkutan itulah yang memegang
peran penting tercapainya tujuan untuk menghentikan kebiasaan
merokok.
- Saran
Kami harapan agar
produksi dibatasi agar tidak merusak generasi penerus bangsa dan
pemerintah segara mengambil kebijakan dengan mengeluarkan peraturan
tentang bahaya merokok di tempat umum.
DAFTAR PUSTAKA
http://jenius
pemalas.blogspot.com/2009/bahaya-merokok-bagi-pelajar.html
http://bahaya
merokok.net/2009/bahaya-merokok-bagi-pelajar.html
No comments:
Post a Comment